Rabu, 10 April 2013

TANAMAN TEBU



2.1              Tanaman Tebu
Tebu (Saccharum officinarum Linn) merupakan jenis tanaman yang dikenal sebagai kelompok rumput-rumputan yang menjadi bahan baku pembuatan gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Secara morfologi tanaman tebu dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu batang, daun, akar, dan bunga. Klasifikasi ilmiah dari tebu adalah sebagai berikut :
·         Divisio             : Spermatophyta
·         Class                : Angiospermae
·         Sub Class        : Monocotyledoneae
·         Ordo                : Poales
·         Family             : Poaceae
·         Genus              : Saccharum
·         Species            : Saccharum officinarum L.

Tanaman tebu biasanya tumbuh baik pada daerah yang beriklim panas dengan kelembaban untuk pertumbuhan adalah > 70%. Suhu udara berkisar antara 28 oC – 34oC. Tanah yang baik bagi pertumbuhan tebu adalah tanah subur dan cukup air tetapi tidak tergenang. Fase pertumbuhan tanaman tebu jatuh pada umur 3 sampai 8 bulan dan fase pemasakan pada umur 9 sampai 12 bulan yang ditandai dengan tebu mengeras dan berubah warna menjadi kuning pucat. Pengolahan tanah untuk penanaman tebu di lahan kering pada umumnya dilakukan pada musim kemarau sampai akhir musim hujan, sedangkan penanaman dilakukan di awal musim kemarau sampai menjelang musim hujan.

Berikut adalah kandungan yang terdapat pada batang tebu (Risvan, 2008) :
1.      Air (75 – 85 %)
Air merupakan komponen yang paling besar di dalam tebu sehingga untuk mendapatkan gula, komponen air harus dihilangkan sebanyak-banyaknya pada proses penguapan dan kristalisasi.

2.      Sukrosa (10 – 12 %)
Sukrosa terdapat pada semua tanaman tebu. Kandungan sukrosa yang terbanyak terdapat pada bagian batang. Sifatnya stabil dalam suasana alkalis.

3.      Gula Reduksi (0,5 – 2 %)
Gula reduksi yaitu glukosa dan fruktosa dalam perbandingan yang berlebihan satu sama lain. Semakin masak tebu, semakin sedikit gula reduksinya. Proses pemecahan dalam gula reduksi akan menimbulkan kerugian pada industri gula. Suhu tinggi dan pH tinggi akan mempercepat perpecahan gula reduksi, sehingga itu perlu dihindarkan.

4.      Senyawa Organik (0,5 – 1 %)
Senyawa organik dalam tanaman tebu sebagian besar dalam bentuk Asam Laktat, Asam Suksinat, serta Asam Glukonat. Jika tebu busuk, asam akan teroksidasi menjadi asam laktat. Asam laktat dalam jumlah yang cukup banyak akan mempercepat proses inverse. Inverse dapat dicegah dengan cara mempertahankan pH > 7 dengan temperatur proses pemurnian tidak terlalu tinggi.

5.      Senyawa Anorganik (0,2 – 0,6 %)
Senyawa anorganik yang terdapat di dalam tebu antara lain Fe2O3, Al2O3, MgO, CaO, K2O, SO3, dan H2SO4. Senyawa-senyawa tersebut berasal dari tanah dan dari pupuk yang dapat dipisahkan pada proses pemurnian.

6.      Senyawa Phosphate
Senyawa ini adalah senyawa yang penting dalam proses pemurnian karena senyawa ini dapat menarik dan mengendapkan kotoran dengan reaksi sebagai berikut :


7.      Serabut
Serabut merupakan rangka tanaman tebu yang tersusun dari selulosa atau hemiselulosa. Ciri umumnya adalah keras karena adanyalignin dan pektin. Serabut merupakan semua bagian tebu tanpa nira. Jika dipanaskan atau dikeringkan maka 50 % dari serabut adalah selulosa. Adapun Zat-zat lain yang terdapat dalam tebu, yaitu :

Tabel 2.1 Zat-Zat Lain yang Terdapat dalam Tebu
No.
Komponen
Komposisi (%)
1
-       Hemiselolusa dan pentosan (xilan)
-       Pektin
8,5
1,5
2
-       Protein tinggi (albumin)
-       Protein sederhana (albuminosa dan pentosa)
-       Asam amino (glisin, asam aspartat, asparagin, dan glutamin)
7,0

2,0

25
3
Asam akonitat, oksalat, suksinat, glikolat, dan malat

13
4
Klorofil, antosianin, sakaretin, dan tanin 

17
5
Lilin, lemak, dan sabun
17
6
Fosfat, klorida, sulfat, silikat, nitrat dari Na, K, Ca, Mg, Al, dan terutama Fe


7
7
Silika
2
Sumber : Honig (1953)

Pada dasarnya badan tebu tersusun atas bahan padat dan bahan cair. Mulai dari pangkal sampai ujung batangnya mengandung nira dengan kadar mencapai 29 %. Nira inilah yang akan diambil untuk dijadikan kristal-kristal gula. Berikut ini adalah tabel kandungan nira tebu (Chen & Choui, 1993).

Tabel 2.2 Kandungan Nira Tebu
Komponen
Bahan Padat Terlarut (%)
1.      Gula
Sukrosa
Glukosa
Fruktosa
75 – 92
70 – 88
2,0 – 4,0
2,0 – 4,0
2.      Garam
Anorganik
Organik
3,0 – 4,5
1,5 – 4,5
1,0 – 3,0
3.      Asam Organik
Asam Karboksilat
Asam Amino
1,5 – 5,5
1,1 – 3,0
0,5 – 2,5
4.      Komponen Organik Non Gula
Protein
Pati
Gum
Lilin, Lemak, Fosfatida

0,5 – 0,6
0,001 – 0,1
1,3 – 1,6
0,005 – 0,15
5.      Komponen Lainnya
3,0 – 5,0
Comments
0 Comments

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-q =))