Jumat, 14 Desember 2012

SKALAR,VEKTOR DAN TENSOR



Skalar, vektor dan tensor merupakan besaran-besaran dalam fisika. Skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar saja. Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Pada dasarnya tensor merupakan bentuk umum dari skalar dan vektor.
Besaran ini berhubungan dengan medan dimana medan kerap kali diklasifikasikan dalam kelakuan mereka terhadap transformasi simetri ruang-waktu. Istilah yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah:
  • Medan skalar (seperti temperatur), yang nilai-nilainya diberikan oleh variabel tunggal pada tiap titik dalam ruang. Nilai ini tidak berubah dengan transformasi ruang.
  • Medan vektor (seperti besar dan arah gaya pada tiap titik dalam medan magnet yang diberikan dengan menempatkan vektor pada tiap titik dalam ruang. Komponen-komponen vektor ini bertransformasi seperti biasa dalam rotasi dalam ruang.
  • Medan tensor (seperti tensor tegangan kristal) diberikan oleh tensor pada tiap titik ruang. Komponen tensor ini bertransformasi seperti biasa dalam rotasi dalam ruang.
Kata tensor diperkenalkan pada tahun 1846 oleh William Rowan Hamilton untuk menggambarkan operasi norma dalam suatu sistem aljabar jenis (akhirnya dikenal sebagai aljabar Clifford). Kata tensor digunakan dalam arti seperti saat  ini oleh Woldemar Voigt pada 1898. Dalam fisika semua besaran adalah tensor. Tensor mempunyai range. Range pada tensor akan menunjukkan jumlah komponennya. Jumlah komponen dari sebuah tensor adalah 3n, dengan n menyatakan range tensor tersebut.
1.      Skalar merupakan tensor range nol (n=0). Mempunyai 1 komponen. Contoh : Kelajuan (v), Jarak (s), dan Energi (E).
2.      Vektor merupakan tensor range 1 (n=1). Mempunyai 3 komponen yaitu komponen sumbu x, sumbu y, dan sumbu z pada koordinat kartesian. Dan tetap mempunyai 3 komponen untuk sistem koordinat yang lain. Contoh : Posisi (r) , terdiri dari rx , ry , rz , kecepatan (v), dan gaya (F).
3.      Sedangkan Tensor itu sendiri merupakan tensor range lebih dari 1 (n>1).
               Range 2 (n=2) . Mempunyai 9 komponen. Contoh

Keanisotropin Kristal tunggal

Anisotropi adalah keadaan dimana atom-atom pembentuk Kristal adalah teratur. Sehingga sifat-sifat fisis pada Kristal nilainya akan berbeda pada arah yang berbeda.
Struktur Kristal ada bermacam-macam bentuk, ada kubik, tetragonal, orthorombik, monoklinik, triklinik, heksagonal, dan rhombohedral. Kristal bisa berbentuk kubik atau berbentuk yang lainnya ini dipengaruhi oleh ikatan dari atom-atom penyusun Kristal. Atom-atom ada yang berikatan secara ionic, kovalen, vander walls, dan berikatan hydrogen. Tentunya pada setiap ikatan atom in energy ikat masing-masing ikatan tidaklah sama. Energy ikat ini yang nantinya akan mempengaruhi panjang pendeknya parameter kisi Kristal. Parameter Kristal ini yang bis adibuat untuk menentukan bentuk struktur Kristal. Bentuk dari struktur Kristal juga bisa dipengaruhi oleh tipe senyawa.karena tipe Kristal ini yang nantinya membrikan perbandingan dari anion dan kation senyawa. Perbandingan anion dan kation berpengaruh pada kepadatan atau pengisian anion dan katio serta posisinya di dalam sel kisi Kristal.

ΓΌ  HRTEM (High Resolution Transmission Electron Microscopy)

Mode yang ini dapat digunakan untuk melihat struktur kristal dari suatu material. Ketika field emission gun dioperasikan, gambar terbentuk akibat dari perbedaan fasa gelombang elektron, yang disebabkanoleh elektron itu sendiri yang berinteraksi dengan spesimen. Pada mode ini, gambar yang dihasilkan tidak tergantung dari banyaknya jumlah elektron yang menumbuk layar. Sehingga menyebabkan fase kontras gambar yang dihasilkan lebih kompleks. Sesuai dengan namanya (High Resolution TEM), HRTEM dapat menghasilkan gambar yang lebih baik.







Comments
0 Comments

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-q =))