Jumat, 14 Desember 2012

PENUMBUHAN KRISTAL


Dalam penumbuhan kristal hal yang paling penting adalah nukleasi dan kinatika pertumbuhannya. Nukleasi sangat penting karena untuk memaksimumkan untuk bias terbentuk Kristal tunggal yang sempurna dari pada membuat polikristal.

Factor-faktor yang banyak mempengaruhi pada bentuk dari pertumbuhan Kristal adalah:
1.      Laju konsentrasi, laju konsentrasi sangat mempengaruhi pertumbuhan Kristal. Jika Kristal tumbuh pada bawah bejana, laju konsentrasi membuat Kristal yang baru tumbuh tersebut menjadi cenderung rata. Jika pertumbuhan Kristal terhenti, laju konsentrasi akan mengulurnya. Pengaruh laju konsentrasi ini bias dihilangkan dengan cara memutar Kristal secara horizontal atau dengan mengocok tabung kristaliser.
2.      Impurti dalam padatan
3.      Pengaruh temperature, variasi temperature sering kali membentuk fase pada Kristal yang tidak pernah terjadi pada kondisi normal saat pertumbuhan.
4.      Viskositas, jika viskositas cukup tinggi akan menghalangi terjadinya laju konsentrasi.

Pertumbuhan Kristal dari lelehan
Pembekuan dari lelehan merupakan metode yang sederhana untuk menumbuhkan Kristal pada bahan yang memiliki titik leleh rendah, lelehan yagn kongruen dan tidak terjadi dekomposisi. Secra umum metode pertumbuhan Kristal metode lelehan adalah:
a.       Metode Bridgeman
Contoh dari metode ini adalah sintesis semikonduktor GaAs
Tungku sebelah kiri berada pada temperatur untuk menjaga kondisi “overpressure” (610°C) diperlukan oleh arsenik, sedangkan tungku sebelah kanan berada pada suhu di atas titik lebur GaAs (1240°C). Tabung penumbuh bagian luar terbuat dari quartz dan boat. Dalam pengoperasiannya, GaAs polikristal ditaruh pada boat dengan arsenik ditaruh pada ujung lain tabung. 
Saat tungku digerakkan ke kanan, lelehan akan mengalami pendinginan pada  salah satu ujungnya.  Biasanya benih ditempatkan pada ujung kiri untuk mendapatkan kristal dengan orientasi tertentu.  Dengan pembekuan secara perlahan, kristal tunggal  GaAs akan terbentuk.
Inti teknik ini adalah menekan tingkat kehilangan Arsen dari kristal dengan memulai pertumbuhan kristal dalam atmosfer Arsen. Proses penumbuhan dapat dibagi dalam tiga tahapan. Pada tahap pertama, Gallium dan Arsen ditutup rapatrapat dalam sebuah tungku kuarsa kosong yang diletakkan dalam sebuah pemanas terkendali. Tahap kedua, dilakukan dengan menaikkan temperatur dalam tungku tersebut sehingga temperatur sumber Arsen (arsen source) dan benih kristal GaAs ada di bawah titik leleh GaAs dan temperatur “kapal” Gallium ada di atas titik leleh GaAs. Arsen yang bersifat mudah menguap menyebabkan tungku menjadi dipenuhi oleh gas Arsen pada temperatur yang tinggi ini. Reaksi antara Gallium dan gas Arsen terjadi dalam sebuah atmosfer Arsen untuk menghasilkan lelehan GaAs. Tahapan terakhir adalah penumbuhan kristal GaAs yang dicapai dengan menarik keluar tungku secara perlahan-lahan dari pemanas. Kristalisasi akan terjadi saat temperature lelehan diturunkan di bawah titik leleh.
a.        -        Metode Czochralski
Contoh dari aplikasi metode ini adalah penumbuhan Kristal silicon.
proses ini pertama-tama mangkok yang berisi polikristal silicon diletakkan dengn hati-hati pada bagian bawah chamber dari system pemanas. Polikristal dilelehkan kemudian ditumbuhkan menjadi suatu ingot Kristal tunggal. Satu benih Kristal tunggal silikon ditaruh pada tempat benih dibagian atas chamber. Setelah parameter-parameter pemanas diset, system pemanas ditutup dan proses pelelehan berlangsung.
Temperature dinaikkan secara bertahap hingga mencapai titk leleh silicon, yaitu sekitar 1420° C. pada temperature ini plikristal silicon berubah menjadi cairan yang sangat panas. Kemudian secara perlahan-lahan benih dibenamkan pada cairan silicon kira-kira 2 mm, setelah itu secara perlahan benih ditarik dari cairan sehingga ada bagian yang memadat disekitar benih dan terbentuk neck. Selama proses penarikan, cawan dan benih diputa denga arah yang berlawanan agar terbentuk Kristal yang bulat setelah diameter seed terbentuk, kemudian penarikan dipercepat. Kecepatan penarikan dan suhu pemanasan akan mengontrol diameter Kristal.
Ketika diameter Kristal besarnya sudah mencpai seperti yang diinginkan, bagian bodi Kristal ditumbuhkan dan keadaan otomatis diterapkan. Selama poses penumbuhan, cawan secara  perlahan akan mengalirkan oksigen yang nantinya diikat oleh kistal. Selain kecepatan penarikan dan transfer panas pada batas fase padat-cair, disipasi panas selama proses pendinginan Kristal sangat mempengaruhi karakteristik defect mikroskopis pada Kristal yang terbentuk.
Kristal silicon yang terbentuk pada umumya mengandung oksigen sebesar ~1018 cm-3 dan C ~ 1016 cm-3, dan dopan yang ditambahkan kedalam lelehan. Ingot silicon yang telah ditumbuhkan biasanya berdiameter lebih besar dari yang diharapkan dan tidak bulat.
Kelebihan metode Czochralski dibandingakan dengan metode Bridgman adalah Kristal yang telah ditumbuhkan tidak terkontaminasi oleh krusibel.

a.       Metode Zona Melting
Konsentrasi pengotor yang ringan, seperti karbon dan oksigen, sangat rendah. Pengotor lain seperti nitrogen, membantu untuk mengontrol microdefects dan juga meningkatkan kekuatan mekanik dari wafer.
Proses penubuhan Kristal dilakukan pada keadaan vakum dan pada atmosfer gas inert. Proses dimulai dengan polikristalin yang kemurniannya tinggi dan benih Kristal berupa Kristal tunggal yang diletakkan saling berhadapan pada posisi vertical dan diputar.
Dengan frekuensi medan radio, keduanya (benih dan polikristal) akan meleh sebagian. Benih akan dibawa keatas dari bawah agar bisa terjadi kontak dengan tetesan dari polikristal yang meleleh. Proses necking dilakukan agar menjaga agar Kristal yagn ditumbuhkan terhindar dari dislokasi sebelum diameter neck berkembang meruncing dan mencapai pertumbuhan yang diinginkan.

a.       Metode Verneuil

Penumbuhan kistal dimulai dengan serbuk yang diletakkan pada container di dalam furnis verneuil, dengan bagian bawah yang terbuka yang membuat serbuk bisa keluar saat container bergetar. Ketika serbuk dikeluarkan, oksigen akan mengisi furnis, dan bergerak ke bawah bersama denga serbuk ke tabung yang sempit. Tabung ini terletak di dalam tabung besar yang berisi gas hydrogen. Ketika mencapai titik dimana saat tabung sempit membuka, pembakaran terjadi, dengan suhu sekitar 3600 F. dan serbuk akan menumbuk api dan kemudian akan leleh menjadi tetesan kecil. Tetesan secara perlahan-lahan membentuk kerucut yang ujungnya cukup dekat dengan inti, kemudian benih Kristal secepatny akan terbentuk. Ketikan tetesan jatuh diataas Kristal tunggal (boubel) mulai terbentuk, dan penyangga secara perlahan akan turun untuk  membentuk bouble menjadi kristalin. Boubel terbentuk pada silinder runcing dengan diameter yang membesar secara konstan. Dengan penambahan serbuk dan penarikan konstan pada batang, silinder boubel akan terbentuk.
Penumbuhan Kristal dari larutan
Denan metode ini Kristal dapat dibentuk dari keadaan larutan yang mengalami super saturasi. keadaan supersaurasi bisa dibuat dengan cara:
a.       Temperature dari talutan secara perlahan diturunkan, dengan keadaan seperti in akan terbentuk endapan
b.      Pelarut diuapkan untuk menjaga agar mengallami supersaturasi
c.       Larutan secara berlangsung ditambah, untuk mengimbangi terjadinya endapan.
Metode untuk menumbuhkan Kristal dari larutan adalah:
1.      Metode hidrotermal:
Metode ini dilakukan dengan reaksi larutan dibawah temperature dan tekanan yang tinggi di dalam system yang tertutup, untuk melarutkan dan rekristalisasi zat yang hanya sedikit yang bisa larut dalam keadaan kondisi normal. Aplikasi dari metode ini adalah penumbuhan Kristal quartz dari silica. SiO2 sulit larut dubawah kondisi normal, tetapi pada tekanan 20000 psi dan temperature 400°C akan larut di dalam 1 M NaOH. Pelarutan silica ini berada di tempat yang tertutup. Kemudian temperature mulai dinaikkan, kemudian Kristal tunggal dari benih mulai terbentuk.

2.      Metode flux
Metode ini menyertakan larutan anorganik sebagai pelarut temperature tinggi yang digunakan untuk pengurai material. Contohnya adalah penumbuhan Kristal cobalt ferrite dari larutan PbO, pemanasan secara sederhana caampuran dari kobalt oksida, besi yang terjadi di dalam krusibel pada temperature yang tinggi untuk membuat lelehan dan kemudian secara perlahan didinginkan.

3.      Penumbuhan dari uap
Selama sublimasi, Kristal secara langsung terbentuk dari penguapan. Dengan melewati fase liquid. Biasanya Kristal terbentuk dengan ukuran yang kecil. Metode ini biasanya terdiri dari dua, yaitu:
a.       Metode kondensasi
Kristal tumbuh dari kondensasi uap saat temperature tinggi diberikan pada uap untuk membuat kondisi yang supersaturasi pada daerah yang dingin sehingga uap bisa bergerak.pada daerah yang dingin Kristal akan terbentuk.
b.      Metode epitaksial
Pada metode ini mengorientasikan kristalisai dari substrat lain.




Karakterisasi Kristal Tunggal
Keanisotropin Kristal tunggal
Anisotropi adalah keadaan dimana atom-atom pembentuk Kristal adalah teratur. Sehingga sifat-sifat fisis pada Kristal nilainya akan berbeda pada arah yang berbeda.
Struktur Kristal ada bermacam-macam bentuk, ada kubik, tetragonal, orthorombik, monoklinik, triklinik, heksagonal, dan rhombohedral. Kristal bisa berbentuk kubik atau berbentuk yang lainnya ini dipengaruhi oleh ikatan dari atom-atom penyusun Kristal. Atom-atom ada yang berikatan secara ionic, kovalen, vander walls, dan berikatan hydrogen. Tentunya pada setiap ikatan atom in energy ikat masing-masing ikatan tidaklah sama. Energy ikat ini yang nantinya akan mempengaruhi panjang pendeknya parameter kisi Kristal. Parameter Kristal ini yang bis adibuat untuk menentukan bentuk struktur Kristal. Bentuk dari struktur Kristal juga bisa dipengaruhi oleh tipe senyawa.karena tipe Kristal ini yang nantinya membrikan perbandingan dari anion dan kation senyawa. Perbandingan anion dan kation berpengaruh pada kepadatan atau pengisian anion dan katio serta posisinya di dalam sel kisi Kristal.


Persamaan Avrami dengan laju reaksi
Sebagian besar transformasi bahan padat tidak terjadi terus menerus sebab ada hambatan yang menghalangi jalannya reaksi dan bergantung terhadap waktu. Contoh: umumnya transformasi membentuk minimal satu fase baru yang mempunyai komposisi atau struktur kristal yang berbeda dengan bahan induk (bahan sebelum terjadinya transformasi). Pengaturan susunan atom tejadi karena proses difusi.
Secara stuktur mikro, proses pertama yang terjadi pada transformasi fasa adalah nukleasi yaitu pembentukan partikel sangat kecil atau nuklei dari fase baru. Nuklei ini akhirnya tumbuh membesar membentuk fasa baru. Pertumbuhan fase ini akan selesai jika pertumbuhan tersebut berjalan sampai tercapai fraksi kesetimbangan.
Laju transformasi yang merupakan fungsi waktu (sering disebut kinetika transformasi) adalah hal yang penting dalam perlakuan panas bahan. Pada penelitian kinetik akan didapat kurva S yang di plot sebagai fungsi fraksi bahan yang bertransformasi vs waktu (logaritmik) .
Fraksi transformasi , y di rumuskan:
 t = waktu
k,n = konstanta yang tidak tergantung
waktu.
Persaamaan ini disebut juga persamaan AVRAMI

PERSAMAAN ARHENIUS
Persamaan Arrhenius memberikan nilai dasar dari hubungan antara energi aktivasi dengan rate proses reaksi. Dari Persamaan Arrhenius ini , energi aktivasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Di dalam ilmu kimia, energi aktivasi merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Svante Arrhenius, yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi. Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya dilambangkan sebagai Ea, dengan satuan kilo joule per mol (KJ/mol).

Terkadang suatu reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat sangat besar, maka dari itu dibutuhkan suatu katalis agar reaksi dapat berlangsung dengan pasokan energi yang lebih rendah.


Daftar rujukan
Bayuwati, Dra. Dwi, M.eng. Sc. 2007. Optimasi Alat Penumbuh Kristal Tunggal Silikon Untuk     Divais Fotonik/Elektronik.
Goal, A. 2006. Crystallography.New Delhi : Emit Enterpise
Smllman dan Bishop. 2000. Metlurgi fisik Modern dn Rekayasa Material. Jakarta: Erlangga


















Comments
0 Comments

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-q =))