Cintailah Bumi Seperti ‘Dia’

Bumi tempat kita hidup memang berjalan sesuai dengan mekanisme alam, berotasi pada porosnya dan berevolusi terhadap matahari. Bumi bersama matahari mengarungi angkasa luas. Kita bagian kecil dari makhluk hidup yang ada di bumi, yang harus hidup secara harmonis dengan alam.

Bumi kita terdiri dari sepertiga daratan dan dua per tiga lautan. Daratan kita terdapat dataran tinggi dan dataran rendah yang banyak ditancapi tumbuhan, gunung, rumah, dan gedung-gedung. Sedangkan di laut terdapat berjuta-juta kehidupan yang terkadang kita belum bisa mengenalnya. Setiap hari, kita akan dibuat berdecak kagum oleh alam. Keindahan alam yang terkandung dalam bumi kita ini menampakkan betapa Agung Kuasa Tuhan.

Kita memiliki akal dan pikiran yang tidak dimiliki makhluk lain, sehingga kita mampu membedakan hal baik dan buruk. Itu sebabnya, kita ditunjuk sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi. Betapa baiknya Tuhan, yaitu memberikan kepercayaan kepada kita untuk merawat dan menjaga bumi-Nya. Sehingga, tugas kita yang terpenting adalah harus mampu merawat keindahan yang telah disuguhkan oleh Tuhan untuk kita.

Jika kita lalai dalam tugas tersebut, banyak hal yang sangat merugikan akan menimpa kita. Seperti, Gempa bumi, gunung meletus, tsunami, tanah longsor yang biasa disebut bencana alam. Kita pasti tidak akan pernah mengharapkan bencana alam ini datang, tetapi kita adalah faktor yang mengundang mereka untuk datang. Karena tindakan kita yang banyak menyalahi aturan dan mengkhianati kepercayaan Tuhan.

Kegiatan industri, penggalian bahan tambang, penebangan hutan, penangkapan ikan dan sebagainya secara besar-besaran (dengan cara yang tidak bertanggung jawab) akan mengakibatkan bencana alam. Kasus Lumpur Lapindo Sidoarjo, sebagai contoh, merupakan peristiwa semburan minyak mentah dari perut bumi yang membawa banyak lumpur dan akhirnya mengendap di permukaan bumi dan menelan banyak korban dari kita. Walaupun para korban tidak sampai kehilangan nyawa, tetapi mereka kehilangan harta benda (alat untuk berlangsungnya hidup). Hal itu diakibatkan penggalian minyak yang terus-menerus dan kurangnya kewaspadaan, sehingga kebocoran tidak dapat terelakkan.

Contoh lain lagi, jika kita menghitung pemakaian bahan bakar kendaraan, sebuah sepeda motor dalam sehari rata-rata mengkonsumsi 5 liter, bila dalam satu rumah rata-rata ada 2 sepeda motor, berapa pemakaian bahan bakar dalam sehari, sebulan, setahun dan bila dalam sebuah kota ada 5.000.000 sepeda motor, berapa konsumsi bahan bakar dalam sehari, sebulan dan setahun. Akibatnya, bahan bakar akan mengalami kelangkaan karena bahan bakar merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Jika kita membayangkan, betapa bumi kita semakin keropos karena ulah kita yang boros dan kurang bertanggung jawab dalam penggunaan SDA(Sumber Daya Alam) ini. Maka, kita harus bersiap-siap menunggu datangnya bencana alam atas semua ulah kita.

Sebenarnya, dari kedua contoh di atas, ada hal kecil yang sangat penting yang selalu kita abaikan, yaitu membuang sampah. Sering kali kita membuang begitu saja plastik, kertas, atau sisa dari makanan di sembarang tempat. Padahal kita sudah tahu ada tong sampah di dekat kita, tetapi kita mengabaikan.

Bisa dibilang kegiatan membuang sampah ini sangat remeh, karena mungkin hanya membuang bungkus permen atau sampah-sampah kecil lainnya. Seharusnya kita sadar bahwa lama kelamaan sampah-sampah itu akan bertaburan di sembarang tempat dan akhirnya menggunung. Kita berbicara hati nurani, kita harus mengakui bahwa sampah-sampah itu sangat mengganngu penglihatan kita, yang seharusnya bumi bisa bersih dari sampah-sampah itu, tetapi bumi saat ini malah dihiasi sampah. Tanpa kita sadari, hal itu mampu mempengaruhi kenyamanan kita juga. Kita juga akan merasa risih dengan kondisi yang kotor dan jorok, karena tidak menutup kemungkinan kita sulit untuk hidup sehat. Hal ini memang remeh, yaitu membuang sampah pada tempatnya. Jika kita dapat melakukan dengan tertib, membuang sampah pada tempatnya, maka kita bisa hidup dengan nyaman dan damai dengan keindahan alam yang telah dihadiahkan Tuhan kepada kita.