Sintering merupakan pemanasan material / bahan dengan cara memanaskannya
tidak sampai melampaui titik lelehnya.
Solid State Sintering merupakan sintering yang dilakukan pada material padat yang bertujuan untuk memperbaiki struktur / kualitas material tersebut.
Selama proses sintering, gaya penggerak makroskopik menurunkan kelebihan energi di permukaan. Ini dapat terjadi dengan :
1)
Penyusutan luas permukaan total
karena peningkatan ukuran rata-rata partikel, yang memicu pada pengasaran “coarsening”.
2)
Penghapusan antarmuka padatan /
gas dan pembentukan batas area butir, diikuti dengan pertumbuhan butir, yang
memicu pada pemadatan “densification”.
Selama proses
sintering, kedua mekanisme ini saling berkompetisi.
§ Jika dalam proses atomik lebih cenderung pada pemadatan (densification) maka rongga menjadi lebih
kecil dan menghilang seiring dengan lama waktu sintering.
§ Jika dalam proses atomik pengasaran cenderung lebih cepat, maka
rongga dan butir, keduanya menjadi lebih besar seiring dengan lama waktu
sintering.
Terdapat 5 tahap :
•
Evaporasi–kondensasi :
butiran akan mengalami pelekatan dan pengkasaran
•
Surface diffusion
:penyebaran atom pada permukaan
•
Volume diffusion :
–
Massa bergerak dari
permukaan ke leher area
–
Massa bergerak dari
batas butir ke leher
•
Penyebaran atom dari
daerah leher ke permukaan butir
Coarsening
(Pengasaran)
•
Terjadi pada seluruh
area butiran kecuali bagian batas
Kenapa ?
•
Karena mekanismenya
tidak mengijinkan atom yang berada pada batas area berpindah secara
keseluruhan.
•
Akibatnya :Terjadi
pertumbuhan ukuran pada daerah leher, yang menyebabkan butir semakin kasar.
•
Tekanan parsial
berpengaruh pada coarsening terutama bagi kelengkungan butiran. Tekanan parsial
berupa tekanan uap yang tinggi
Misalnya
: tekanan parsial yang ada pada bagian s lebih besar daripada bagian n.
Densifikasi
(Pemadatan)
•
Densifikasi dapat
ditunjukkan pada gambar b sebelumnya, dimana 2 butir mendekat secara
bersama-sama dan menyebabkan bagian pinggir melekat / gabung.
•
Terjadi difusi volume
dari batas butir ke leher
•
Hal ini pula
menyebabkan terjadi penyusutan dan menghilangnya pori-pori
KINETIKA
SINTERING
•
Tahap sintering ->
di gagas oleh peneliti bernama Coble yang menggambarkan tahap sintering sebagai
interval geometrik
•
Tahap awal
–
Bidang kontak
interparticle meningkat karena pertumbuhan daerah leher dan kepadatan relatif
meningkat 60-65%
•
Tahap pertengahan
–
Ditandai dengan
menyempitnya saluran pori. Kepadatan meningkat antara 60-90%
•
Tahap akhir
–
Ditandai dengan
berakhirnya fase pori (Saluran pori sudah menghilang)
Sumber : Barsoum, Michel W. 2003. Fundamentals of Ceramics. USA : Department of Materials Engineering, Drexel University.