Kamis, 29 November 2012

PROSES SINTERING


Sintering merupakan pemanasan material / bahan dengan cara memanaskannya tidak  sampai melampaui titik lelehnya.

Solid State Sintering merupakan sintering yang dilakukan pada material padat yang bertujuan untuk memperbaiki struktur / kualitas material tersebut.

Selama proses sintering, gaya penggerak makroskopik menurunkan kelebihan energi di permukaan. Ini dapat terjadi dengan :
1)      Penyusutan luas permukaan total karena peningkatan ukuran rata-rata partikel, yang memicu pada pengasaran “coarsening”.
2)      Penghapusan antarmuka padatan / gas dan pembentukan batas area butir, diikuti dengan pertumbuhan butir, yang memicu pada pemadatan “densification”.

Selama proses sintering, kedua mekanisme ini saling berkompetisi.
§  Jika dalam proses atomik lebih cenderung pada pemadatan (densification) maka rongga menjadi lebih kecil dan menghilang seiring dengan lama waktu sintering.
§  Jika dalam proses atomik pengasaran cenderung lebih cepat, maka rongga dan butir, keduanya menjadi lebih besar seiring dengan lama waktu sintering.
 
MEKANISME ATOMIK SELAMA SINTERING
Terdapat 5 tahap :
      Evaporasi–kondensasi : butiran akan mengalami pelekatan dan pengkasaran
      Surface diffusion :penyebaran atom pada permukaan
      Volume diffusion :
     Massa bergerak dari permukaan ke leher area
     Massa bergerak dari batas butir ke leher
      Penyebaran atom dari daerah leher ke permukaan butir
      Viscous or Ceep flow ( Laju pergerakan dan pengentalan atom)



Coarsening (Pengasaran)
      Terjadi pada seluruh area butiran kecuali bagian batas
Kenapa ?
      Karena mekanismenya tidak mengijinkan atom yang berada pada batas area berpindah secara keseluruhan.
      Akibatnya :Terjadi pertumbuhan ukuran pada daerah leher, yang menyebabkan butir semakin kasar.
      Tekanan parsial berpengaruh pada coarsening terutama bagi kelengkungan butiran. Tekanan parsial berupa tekanan uap yang tinggi
Misalnya : tekanan parsial yang ada pada bagian s lebih besar daripada bagian n.

Densifikasi (Pemadatan)
      Densifikasi dapat ditunjukkan pada gambar b sebelumnya, dimana 2 butir mendekat secara bersama-sama dan menyebabkan bagian pinggir melekat / gabung.
      Terjadi difusi volume dari batas butir ke leher
      Hal ini pula menyebabkan terjadi penyusutan dan menghilangnya pori-pori


KINETIKA SINTERING
      Tahap sintering -> di gagas oleh peneliti bernama Coble yang menggambarkan tahap sintering sebagai interval geometrik
      Tahap awal
     Bidang kontak interparticle meningkat karena pertumbuhan daerah leher dan kepadatan relatif meningkat 60-65%
      Tahap pertengahan
     Ditandai dengan menyempitnya saluran pori. Kepadatan meningkat antara 60-90%
      Tahap akhir
     Ditandai dengan berakhirnya fase pori (Saluran pori sudah menghilang)



Silakan tullis komentar anda dengan sopan..terimakasih.. semoga bermanfaat...

Sumber :       Barsoum, Michel W. 2003. Fundamentals of Ceramics. USA : Department of Materials    Engineering, Drexel University.

Comments
0 Comments

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-q =))