Senin, 25 Juli 2011

Dunia Anak Sangat Menyenangkan

Pagi ini aku memenuhi janjiku untuk menghadiri acara di Jombang. Acaranya masih dirahasiakan karena memang tidak boleh dipublikasikan meskipun sebenarnya aku tahu. Tapi ini ada sangkutpautnya kehormatan seseorang. Jadi aku harus mampu menjaga privasi orang lain. Karena aku pun mempunyai privasi yang orang lain tidak boleh tahu.

Tiba-tiba saja rencana berubah 180 derajat, yang awalnya aku ke Jomabang dibonceng dikarenakan aku belum juga punya SIM (bukan berarti aku tidak mampu mengendarai sepeda motor). Aku diserahi tugas membonceng Bulekku. Jujur, satu hal yang aku khawatirkan yaitu aku belum punya SIM. Aku telah merasakan betapa menyebalkannya ketika harus berurusan dengan polisi. Semua pasti, hal apa yang harus dipersiapkan saat berhadapan dengan polisi yaitu uang! Jadi, dalam kondisi kantong kering seperti saat ini, lebih baik cari aman saja. Utung saja bulekku pengertian, yang berarti aku yang di rumah menemani budheku.

Di dalam rumah yang besar hanya berisikan aku, budhe dan adik-adik kecilku putri dari bulek-buleku. Aku senang sekali, di situlah aku mengkondisikan suasana rumah yang hangat dengan guyonan yang alami atau biasa dibilang mengalir sajalah.

Budheku senang sekali memainkan teka-teka di layar komputer, kebiasaan budhe sangat memancingku untuk mencobanya. Memang benar, peermainan ini sangat menyenangkan, membuatku ketagihan. Adik kecilku sibuk sekali membuka bingkisan tas kresek hitam yang belum kuketahui isinya. Sedangkan kakak-kakaknya membantuku menyelesaikan teka-tekiku.

Si kecil mengajakku untuk mau membantunya menciptakan inovasi baru, yaitu membuat accesoris kecil yang imut yang biasa dipakai untuk untuk hiasan jilbab. Aku sangat tertarik sekali aku pikir ini proses perkembangan jiwa kreatifnya. Baiklah, dengan semangat aku antarkan si kecil membeli perlengkapan yang belum lengkap.

Toko pertama yang kami kunjungi ternyata kehabisan barang yang kami cari. Akhirnya kami menulusuri tiap toko apakah ada, tapi di tengah perjalanan adikku berinisiatif untuk mencari bahan itu di pasar (ide bagus). Padahal, sebelumnya si kecil membeli banyak es cream dalam rangka mentraktir dari tokko pertama. Aku tahu bahwa jalan yang kami lewati ini memang melewati MtsN dimana ibuku tercinta mengajar, dan kebetulan ibuku sedang piket di sekolah. Aku sempatkan beberapa menit untuk bertanya kapan ibuku akan pulang. Aku juga bercerita, kami akan pergi ke pasar untuk membeli sesuatu dan nantinya kami akan menjemput beliau.

Setelah kami mendapatkan sesuatu yang kami cari, aku minta ke penjaga toko tersebut untuk bermurah hati menjagakan kendaraan yang kami tumpangi (sebut saja sepeda matix), karena aku ingin mewujudkan keinginanku membeli ceret dan kursi kecil yang dibutuhkan oleh orang-orang di rumahku.

Menawar sebuah barang memang membutuhkan keahlian khusus. Seperti yang aku alami saat itu, menyenagkan memang saat aku dapatkan barang sesuai harga yang aku tawarkan. Aku telah mendapatkan barang-barang itu. (sebenaranya, aku mengakhiri acara tawar-menawar ketika si kecil bilang,’ esnya mencair’).

Kami langsung melangkahkan kaki ke sepeda matixku, setelah aku bayar barang-barang itu. Dan kami meluncur untuk menjemput ibuku tercinta.

Sesampainya di rumah, akun ajarkan ke adik-adikku bagaimana cara memperoleh hasil yang baik. Aku tidak akan memaksakan mereka untuk menciptakan sesuatu seperti yang kumau. Aku bebaskan mereka untuk berkreasi, karena kutahu diusia mereka saat ini banyak inovasi-inovasi yang mengagumkan. Dunia anak-anak memang terdapat sejuta imajinasi yang luar biasa. Dan aku tidak boleh memberikan batasan kepada mereka, aku ingin mereka berkembang sesusai imajinasi mereka yang diarahkan. Jadi, aku hanya mengarahkan mereka bagaimana berproses agar mencapai hasll yang memuaskan.

Comments
0 Comments

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-q =))