Selalu!
Kata ini memang pantas aku ucapkan sering kali aku tak mampu mengawali tulisanku.
Kenapa?
Ya, pertanyaaan ini selalu saja menari di kepalaku.
Bingung rasanya, ketika aku harus memikirkan, kata apa yang harus aku tulis sekarang.
Jujur,
Akhir-akhir ini aku memang menghentikan hobi membaca novelku, dikarenakan aku harus membaca diktat kuliahku.
Akhirnya,
Sebagai pengganti untuk mengobati kerinduannku terhadap novel-novel itu, aku sempatkan di waktu senggangku untuk membaca status-status dan note-note yang tertulis di facebook. Tapi tak jarang juga aku membaca artikel-artikel di internet atau media cetak. Kemarin, sepert biasa, aku membaca status-status di facebookku, tema hari itu adalah hari ibu. Hmm,,
Hari ibu tepat tanggal 22 Desember. Lucu sekali memang, aku tak habis pikir dengan orang-orang ini. Mereka menyanjung, memuja ibu, atau lebih halusnya mengingat ibu hanya pada tanggal ini saja. Sebenarnya pada hari-hari normal, apa yang mereka pikirkan untuk para ibu tercinta?..
Hmm...
Lucu!
Dan keesokan harinya, aku memang tidak ada kerjaan setelah aku habiskan waktuku untuk mondar-mondir dan bolak-balik ke gedung fisika ke gedung rektorat. Akhirnya aku hempaskan pantatku di kursi panjang gedung fisika lantai satu. Di situlah aku mulai membuka facebookku,
.....
Tidak ada yang spesial awalnya,
Tapi setelah aku baca-baca ternyata aku menemukan note dengan judul yang sangat unik. Rasa peansaranku meningkat ketika kutahu siapa penulisnya,,yah..benar, dia adalah sahabatku yang awalnya kukira dia orang sangar, tapi itu berdasarkan penampilannya, meskipun aslinya dia sangat senang membuat perut kocak. Setelah kubaca tulisannya rasa penasaranku ternyata tidak berhenti sampai disitu, aku baca saja hal-hal yang berkaitan tentang karya-karya uniknya.
Kutahu kemudian, sahabatku yang satu ini adalah seorang laki-laki yang berhati lembut. Itu semua kuketahui di dalam alur cerita dan setiap ucapan yang ia ucapkan maupun yang ditulisnya.
Aku banyak belajar dari karakter sahabatku ini. Sesungguhnya penampilan kulit luar itu belum tentu membungkus hal-hal yang sesuai dengan isi. Mungkin disini aku akan lebih menjelaskan perkataanku ini.
Orang bisa berkata betapa tajam duri yang membungkus buah ini, pasti di dalamnya terdapat isi yang begitu pahit.
Dan kukatakan itu salah !
Sahabatku telah membuktikannya, dan jika ada yang mendustakan, mungkin dia belum mengenal sosok yang lembut dengan penampilan yang sangar ini.
Semakin lama aku membaca banyak tulisannya, aku mampu mengatakan bahwa dia adalah seorang pecinta dan pengasih.
Pelajaran yang terpenting dari semua ini adalah,
Di dalam sebuah kehidupan, aku akan menjumpai begitu banyak manusia dengan beragam karakter. Aku bisa mengambil hikmah pada tipa-tiap insan itu. Satu pesan yang tidak akan pernah aku dustakan, jangan terlalu mudah mengambil kesimpulan sebelum mengumpulkan serpihan-serpihan peristiwa tentang kehidupan. Maka disitulah aku akan menemukan sebuah keindahan yang dinamakan kasih. Terima kasih.