1. STERILISASI RADIASI.
Radiasi dalam dosis
tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasialat-alat kedokteran.
Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat
tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda
dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam
proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
2. TERAPI TUMOR ATAU KANKER.
Berbagai jenis
tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal
maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor
ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau
tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel
kanker tersebut.
3. PENENTUAN KERAPATAN TULANG DENGAN BONE DENSITOMETER
Pengukuran
kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma
atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap
oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium
dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone
densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosis kekeroposan
tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause
(matihaid) sehingga menyebabkan tulang muda (Yudhi, 2008).
4.
THREE DIMENSIONAL CONFORMAL RADIOTHERAPHY (3D-CRT)
Terapi radiasi
dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi
telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik
elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah
membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan
pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan
radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi
melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor
yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi
dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini
sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi
pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus
tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat
diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit
pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target (Yudhi, 2008).
1. TEKNIK PENGAKTIFAN NEUTRON
Teknik nuklir
ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk
unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr,
F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda
konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak
dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan
diperiksa ditembaki dengan neutron (Yudhi, 2008).
B. Dalam Bidang
Hidrologi :
1. UNTUK MENGUJI KECEPATAN ALIRAN SUNGAI ATAU
ALIRAN LUMPUR
Radioisotop ini dapat digunakan untuk
mengukur debit air. Biasanya, radioisotop natrium-24 (Na-24) digunakan dalam
bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini dilarutkan ke dalam air atau
lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak tertentu, intensitas
radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak
tersebut dapat diketahui (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
2. UNTUK
MENDETEKSI KEBOCORAN PADA PIPA BAWAH TANAH
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa
yang ditanam di bawah tanah, biasanya digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk
garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini dapat memancarkan sinar gamma
yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencacah radioaktif Geiger Counter.
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung radioisotop
Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan tanah di atas pipa air
diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan
adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat digunakan untuk menguji kebocoran
sambungan logam pada pembuatan rangka pesawat (Sutresna, 2007).
Dalam
bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi
fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18).
Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau
dari H2O) yang akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada
proses fotosintesis (Sutresna, 2007 dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
1. PENGUKURAN USIA BAHAN ORGANIK
Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian
atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh
radiasi kosmik. Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon
dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu
karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan
terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam
tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon.
Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati,
pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur
bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya
dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).
2. KEGUNAAN LAIN RADIOISOTOP DALAM BIDANG
BIOLOGI SEBAGAI BERIKUT
a. Mempelajari
proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.
b. Mempelajari
pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap perkembangan
tumbuhan.
c. Memacu
mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.
d. Mempelajari
kesetimbangan dinamis.
e. Mempelajari
reaksi pengeseran.
Aplikasi
radioisotop “si pencari jejak” ini di bidang pertanian tidak kalah menariknya.
Radioisotop dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman
setelah ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam
tumbuhan dapat ditelusuri dengan mencampurkan radioisotop fosfor-32 (P-32) ke
dalam senyawa fosfat di dalam pupuk. Dengan cara ini dapat diketahui pola
penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.
1.
PEMBERANTASAN HAMA DENGAN
TEKNIK JANTAN MANDUL
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis,
misalnya hamakubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam
bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi
sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hamadilepas di daerah
yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat
dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan
menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan
mengurangi populasi. (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
2.
PEMULIAAN
TANAMAN
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit
unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi,
bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil
yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah
diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis
radiasinya.Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada
tanaman. Dari proses mutasi ini diharapkan dapat diperoleh tanaman dengan
sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya tanaman padi yang lebih tahan
terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu,
radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk-produk
pertanian (Sutresna, 2007).
3.
PENYIMPANAN
MAKANAN
Kita mengetahui bahwa bahan makanan
seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat
menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di
simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas,
dengan dernikian dapat disimpan lebih lama. (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
4.
PEMUPUKAN
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu
yang tepat, dapat digunakan nitrogen-15 (N-15). Pupuk yang mengandung N-15
dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi lagi adanya
radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat itulah
pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui jangka
waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman (Sutresna,
2007).
E. Dalam
Bidang Industri :
Saat
ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan
digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang
ada di perut bumi.
1. PEMERIKSAAN TANPA MERUSAK.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk
memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan
tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui
radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari
gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian
yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
2. MENGONTROL KETEBALAN BAHAN
Ketebalan produk yang berupa lembaran,
seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi.
Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan
bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan
dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi
yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur
penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
3. PENGAWETAN HAHAN
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk
mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga
dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih
kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga
dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.
Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
a.
Membasmi mikroorganisme,
misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica, ketumbar, dan kemimiri.
b.
Menghambat pertunasan,
misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak dengan pembentukkan
tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.
4. MENINGKATKAN
MUTU TEKSTIL, CONTOH : MENGUBAH STRUKTUR SERAT TEKSTIL
5. UNTUK MEMPELAJARI
PENGARUH OLI DAN ADITIF PADA MESIN SELAMA MESIN BEKERJA
Radioisotop sebagai pencari jejak
dimanfaatkan di berbagai pengujian. Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa
pengiriman gas maupun cairan dapat dideteksi menggunakan radioisotop. Zat
yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan zat yang dikirim
diikutsertakan dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan
radioisotop di luar jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan
radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat,
sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan panjang ratusan bahkan
ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif singkat. Radioisotop
dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun tangki
reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia
yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41),
agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di
Pusat Radioisotop darn Radiofarmka BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk
perunut gas, Brom-82 dalam bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan
brom-82 dalam bentuk dibromo benzena untuk perunut cairan organik. Selain
itu juga radioisotope juga di gunakan utuk pemeriksaan tanpa merusak, contoh :
Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film,
lempeng logam,Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni, Meningkatkan
mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil. Untuk mempelajari
pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja
F. Dalam
Bidang Pertambangan :
Radioisotop
memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada pertambangan minyak
bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan. Pada
pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat
diambil dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis
atau tidak cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya.
Penambahan tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak
dengan air yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui
pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa
air yang dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan
minyak yang dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop
kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek hexacyanocobaltate
merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan air suntikan
sehingga arah gerakan air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan
radioisotop kobal tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate
telah berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk
didayagunakan.
Tritium
radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah
dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke
dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam
kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan
minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini (Bangkit Sanjaya, 2009)
G. Dalam Bidang
Penelitian Kimia :
1. TEKNIK
PERUNUT
Teknik perunut dapat dipakai untuk
mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi.
Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari
analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat
ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18.
2. PENGGUNAAN
ISOTOP DALAM BIDANG KIMIA ANALISIS
Penggunaan isotop dalam analisis digunakan
untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan
radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,
sebagai berikut :
a.
Analisis Pengeceran
Isotop : Larutan yang akan dianalisis dan larutan
standar ditambahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif.
Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi
larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan
standar.
b.
Analisis Aktivasi
Neutron (AAN) :
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam
sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga
menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar.
Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas
dari unsur yang akan ditentukan.
3. MEMPELAJARI MEKANISME
REAKSI KIMIA
Dalam bidang kimia, radioisotop dapat
digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi kimia, misalnya radioisotop
oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi esterifikasi.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada reaksi esterifikasi, atom O yang
membentuk senyawa H2O berasal dari asam karboksilat. Adapun atom O yang
membentuk senyawa ester berasal dari alkohol (Sutresna, 2007).
Radioisotop telah memberikan
kontribusi pula di bidang penelitian kimia, utamanya dalam menelusuri mekanisme
reaksi. Radioisotop-radioisotop dari unsur hidrogen, karbon, nitrogen dan
sebagainya telah memainkan peran dalam menjelaskan berbagai mekanisme reaksi
pada reaksi-reaksi senyawa organik.
Radioisotop telah menemukan peran yang
luas sebagai pencari jejak. Sampai saat ini, ketangguhan radioisiotop belum
tertandingi oleh pemain lain di bidang ini. Di masa yang akan datang, kiprah
radioisotop si pencari jejak ini tampaknya akan semakin luas. Mudah mudahan
manfaat-manfaat nyata tersebut akan membantu mengikis citranya yang menyeramkan
dan bahkan menakutkan.
H. Dalam Bidang Kesenian :
Radioisotop
dapat juga digunakan untuk mengetahui pemalsuan lukisan. Seorang pemalsu akan
menggunakan cat yang dibuat pada abad sekarang. Dengan mengetahui banyaknya
unsur radioaktif pada cat akan diketahui umur lukisan tersebut sebenarnya.