Definisi Keramik
Definisi Keramik adalah senyawa padatan yang dibentuk
melalui pemanasan tersusun dari gabungan padatan satu metal dan satu padatan
unsure nonmetalik, atau gabungan dua padatan unsure nonmetalik (NMES), atau gabungan
dua unsure padatan nonmetalik dan nonmetal.
Definisi agak sederhana diberikan oleh Kingery yang
mendefinisikan keramik sebagai, "seni dan ilmu membuat dan menggunakan
material padat sebagai komponen pentingnya, dan sebagian besar terdiri dari bahan
nonmetal anorganik ". Untuk mengilustrasikan, perhatikan contoh berikut:
Magnesia, atau MgO, adalah keramik karena merupakan senyawa yang solid dari Mg
yang berikatan dengan O2 nonmetal. Silica juga merupakan keramik
karena menggabungkan NMES dan nonmetal. Dengan cara yang sama, TiC dan ZrB2
adalah keramik karena mereka menggabungkan metal (Ti, Zr) dan NMES (C, B). SiC
adalah keramik karena menggabungkan dua NMES.
Contoh: MgO ; (Mg) metal dan O nonmetal
SiO ; (Si) NMES dan O nonmetal
TiC ; (Ti) metal dan C (NMES)
SiC ; 2 unsur NMES
2
a. Perbedaan Kristal dan Amorf
Terdapat
berbagai cara untuk mengklasifikasikan padatan, yang meliputi berbagai bahan.
Namun, klasifikasi yang paling sederhana adalah membaginya menjadi dua
golongan, yaitu : padatan kristalin yang partikelnya tersusun teratur dan
padatan amorf yang keteraturannya kecil atau tidak ada sama sekali.
2
b. Bahan Kristalin
Kristal (Crystalline),
merupakan definisi struktural dari suatu material, dimana atom-atomnya tersusun
secara teratur berdasarkan panjang dan sudut ikatan yang teratur. Meskipun
demikian, dapat pula dijumpai adanya penyimpangan struktural pada beberapa
jenis material.
Gambar 1 Definisi sel satuan.
Sel satuan digambarkan dengan garis tebal. Jarak antar dua titik sepanjang ketiga sumbu didefiniskan sebagai a, b dan c. Sudut yang dibuat antar dua sumbu didefinisikan sebagai α, β dan γ.
Sel satuan
paling sederhana adalah kubus. Tiga sumbu kubus dan beberapa sel satuan lain
tegak lurus satu sam lain, namun untuk sel satuan lain sumbu-sumbu itu tidak
saling tegak lurus. Faktor yang mendefinisikan sel satuan adalah jarak antar
titik dan sudut antar sumbu. Faktor-faktor ini disebut dengan tetapan kisi
kadang disebut juga parameter kisi (Gambar 1).
Di tahun 1848,
kristalografer Perancis Auguste Bravais (1811-1863) mengklasifikasikan kisi
kristal berdasarkan simetrinya, dan menemukan bahwa terdapat 14 jenis kisi
kristal seperti ditunjukkan dalam Gambar 2. Kisi-kisi ini disebut dengan kisi
Bravais. Ke-empat belas kisi diklasifikasikan menjadi tujuh sistem
kristal. Dalam buku ini, hanya tiga sistem kubus yang dikenal baik: kubus
sederhana, kubus berpusat badan dan kubus berpusat muka yang
akan dibahas.
Gambar 2. Kisi Bravais
Kristal diklasifikasikan dalam 14 kisi Bravais dan 7 sistem kristal.
2
c. Padatan Amorf
Amorf (Amorphous),
merupakan definisi struktural dari suatu material, dimana atom-atomnya tersusun
secara tidak teratur, sehingga panjang dan sudut ikatan antar atom juga tidak
teratur. Kasus inilah yang diketahui sebagai bentuk penyimpangan struktural. Susunan
partikel dalam padatan amorf sebagian teratur dan sedikit agak mirip dengan
padatan kristalin. Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak muncul di
keseluruhan padatan. Banyak padatan amorf di sekitar kita, seperti: gelas,
karet dan polietena memiliki keteraturan sebagian (Gambar 3.).
Gambar 3. (a) Padatan kristalin dan (b) amorf
Terdapat perbedaan besar dalam keteraturan partikel penyusunnya.
Terdapat perbedaan besar dalam keteraturan partikel penyusunnya.
Sudut dan
panjang ikatan antar atom pada struktur amorf sangat tidak teratur. Akibat
ketidakteraturan ini, beberapa teori zat padat menjadi tidak berlaku (Misal
Teorema Bloch, Efek Hall, dll). Oleh karena itu, analisa sifat-sifatnya
sebagian besar menggunakan metode pendekatan material kristalinnya dengan
mengacu pada hasil-hasil pengukuran eksperimental.
3.
Mikrostruktur kramik
Struktur mikro bahan didefinisikan sebagai sebuah bahan atau materi yang berukuran mikro (10-6 m). Mikro
struktur bahan akan dapat menentukan sifat kimia , fisika , dan mekanis dari
suatu material, dan karenanya material akan dapat menentukan kemampuan rekayasa
bahan itu dalam dunia industry (rekayasa fabrikasi) material.
Sebagai padatan kristalin maka struktur mikro kramik
bisa dalam bentuk Kristal tunggal atau
polikristalin yang mempunyai banyak bijian. Ukuran butiran sangat mempengaruhi
sifat-sifat keramik. Butiran yang berukuran kecil adalah lebih kuat dan liat,
dan dinamai keramik halus atau keramik modern.
single Kristal
atau monocrystalline yang solid merupakan bahan dimana kisi Kristal dari
seluruh sampel kontinu dan tak terputus ke tepi sampel tanpa batas butir atau
dengan kata lain susunan atom –atomnya berulang secara periodik sempurna. Tidak
adanya cacat terkait dengan batas butir dapat memberikan monocrystals sifat
unik , terutama sifat mekanik, optik dan listrik, yang juga dapat anisotropik,
tergantung pada jenis kristalografi struktur.
Grain boundary
|
Contoh
single Kristal keramik yakni saffir (single-crystal alumina)
polikristalin
adalah kumpulan dari sejumlah single Kristal atau disebut grain (butir).
Ukuran grain dalam keramik berkisar 1-50 mikrometer
dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Ukuran dan bentuk grain dan
distribusinya menggambarkan mikrostuktur kramik.
Contoh kermaik yang memiliki struktur polikristal
banyak sekali, salah satunya yakni alumina/hidroksiapatif, MgO, SiC, CaO, SrO,
BaO, ZrO2 dan masih banyak yang lainnya
.
4.
Klasifikasi
Keramik
a. Keramik
tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan
bahan
alam,
seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang
pecah
belah (dinnerware)(keperluan makan), keperluan rumah tangga (tile,
bricks)(genting, batu-bata), dan untuk industri (refractory). Keramik
tradisional seperti porcelain, ubin (keramik lantai) dan tembikar dibuat dari
bubuk yang terdiri dari berbagai material seperti tanah liat (lempung), talc,
silica dan feldspar. Umumnya sifat dari kramik tradisional ini bersifat rapuh
atau britle.
b. Keramik
modern
Fine ceramics (keramik
modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic,
engineering ceramic, techical ceramic) mempunyai ruang lingkup yang lebih luas
dari kramik tradisional dan mempunyai efek dramatis pada kehidupan manusia
seperti pada bidang elektronika, computer, komunikasi , aerospace dll. Keramik
modern yang terbuat dari oksida logam antara lain (Al2O3, ZrO2, MgO, TiO2,
BaTiO2,dll) sedangkan keramik yang bukan oksida antaralain (Si3N4,
TiN, SiC, B4C, dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor,
komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004)
Keramik modern mempunyai keunikan atau sifat yang menonjol yang
tahan terhadap temperatur tinggi, sifat-sifat fisik dan mekanis yang sangat
baik, sifat elektrik yang istimewa, tahan terhadap bahan kimiawi. Keramik
modern tersebut adalah sbb:
11) Keramik
oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik khusus dan komponen peleburan
logam. Oksida yang umum digunakan adalah alumina (Al2O3),
Zirconia (ZrO2), Thoria (ThO2), Berillia (BeO), Magnesia
(MgO), Spinel (MgAl2O4) dan Forsterit (Mg2SiO4).
22)
Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2)
sudah sangat luas digunakan. Bahan tersebut mempunyai kemampuan yang unik untuk
menjaga sifat-sfat yang unggul setelah penggunaan yang lama sebagai bahan bakar
pada reaktor nuklir.
33)
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)
dan Lanthanum Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah media yang dapat
merubah informasi elektrik menjadi informasi optik atau yang dapat menggerakkan
fungsi optik dengan perintah dari sinyal elektrik.
44) Keramik
magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang bervariasi telah dikembangkan.
Bahan ini merupakan bahan dasar dari unit memori magnetic pada komputer yang
besar. Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi elektronik
gelombang mikro frekuensi tinggi.
55) Kristal
tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai diproduksi untuk mengantikan
kristal alami. Rubi dan kristal laser garnet dan tabung sapir dan substrat
(substrate = sejenis semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan: kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses hidrotermal.
66) Keramik
nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api), dan turbin gas
77) Enamel
untuk aluminium pada industri arsitektur
88) Komposit
logam-keramik untuk refraktori
99) Keramik
karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan penghalus permukaan)
110) Keramik
borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi, tahan terhadap oksidasi
111)
Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
112) Gelas-gelas
nonsilika misal transmisi infra merah, peralatan semi konduktor, Penyaring
molekuler (molecular sieves)
113) Keramik
gelas
114) Polikristal
bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina, yttria, dan spinel
5
Karakteristik
Umum Keramik
a)
Klasifikasi
bahan padatan secara umum
No
|
Logam
|
Keramik
|
Polimer
|
1.
|
Kerapatan tinggi (high density)
|
Kerapatan rendah (low density)
|
Kerapatan sangat rendah (very low density)
|
2.
|
Titik lebur medium – tinggi (medium to high melting
point)
|
Titik lebur tinggi (high melting point)
|
Titik lebur rendah (low melting point)
|
3.
|
Modulus elastisitas medium – tinggi (medium to high
elastic modulus)
|
Modulus elastisitas sangat tinggi (very high elastic
modulus)
|
Modulus elastisitas rendah (low elastic modulus)
|
4.
|
Reaktif
|
Tidak reaktif
|
Sangat reaktif
|
5.
|
Ductile
|
Rapuh (brittle)
|
Ductile and brittle types
|
Kerapatan suatu bahan padatan ditentukan oleh
:
-
Berat
atom penyusun bahan (NiO is denser than NaCl)
-
Sifat
ikatan atomik (MgO is denser than SnO)
b)
Data
tentang keramik
-
Padatan
yang sangat rapuh (brittle) dengan kemungkinan kerusakan bersifat tidak unik
-
Data
sangat bervariasi dari pabrik ke pabrik
-
Kekuatannya
bergantung pada sejarah setelah dihasilkan / diproduksi
-
Sejumlah
data bersifat invarian (strusture insentive) seperti : titik lebur, kerapatan,
modulus elastisitas.
-
Data
yang lain sangat bergantung pada struktur (highly structrure sensitive) seperti
:
·
Tensile
strength (kuat tarik)
·
Fracture
trughness (kekerasan)
·
Thermal
conductivity (konduktivitas thermal)
·
Thermal
expansion coefficient
c)
Sifat-
sifat keramik
No
|
Ciri Khas
|
Bahan
|
Penggunaan
|
1.
|
Sifat mekanis
Tahan suhu tinggi
Tahan gesekan
Tahan geseran
Lubrikan
Plating khusus
|
Nitrida
Alumina boron karbida
TiC, TiN, CW, karbon, Boron
Boron nitrida
Alumina
|
Turbin gas
Mesin diesel
Alat pemotong, orderdil heavy-duty
Pelumas padat/bearing
Militer
|
2.
|
Sifat Termal
Tahan termal
Isolator termal
Konduktor termal
|
Karbida, Nitrida, MgO
Kalsium oksida, titanium iksida,
alumina, zirekonia
Boron iksida, karbida, aluminium
nitrida, alumina
|
Magnetohidrodinamika (MHD)
Tanur industri, reaktor nuklir
Piranti elektronik, radiator
|
3.
|
Sifat Listrik
Tahan listrik
Piezoelektrisitas
Konduktor listrik
Dielektrik
Konduktor ionik
Semikonduktor
Pemancar elektron
|
Alumina, karbida, berilium oksida
Timbal zirkoniat/ titanat PLTZ perovskit,
litium niobat, kwarsa, lantanum khormat
Zirkonia, karbida
Berilium titanat, stronsium titanat
Zirkonia, alumina
Zirkonia, berilium titanat
Lantanum borida
|
Socket semikonduktor
Osilator listrik, printer, alat
ignisi/pemijar
Resistor eksoterm, kapasitor mini
Kapasitor tegangan tinggi
Detektor oksigen, elektrolit padat
Detektor gas, baterai surya, varistor
Penembak katoda, layar datar
|
4.
|
Sifat Magnetik
Mutu magnet
|
Fe2O3, MnO, BaO
|
Perekat magnetik ferit, penyimpanan
data
|
5.
|
Sifat Optik
Transparansi
Transmisi optik
Polarisator
Pendar
Fotosensivitas
Optika inframerah
|
Alumina, ytrium oksida, MgO
SiO2
Zirkonium oksida, timbal oksida,
lantanum oksida
Keramik tanah jarang, kalium arsenida,
gelas Nd, YAG
Gelas terhalogenisasi perak
Gelas fluorida, kalkogenida
|
Lensa optik suhu tinggi, lampu natrium
Serat optik, kamera observasi dalam,
detektor optik
Memori optik (reversibel)
Laser semikonduktor, dioda berpendar
Gelas tabir lensa, penyimpanan citra
Militer
|
6.
|
Sifat Biologis
|
Alumina, apatit
|
Gigi buatan, tulang buatan, prostesis
|
7.
|
Sifat Kimia
Absorpsi
Katalis
Antikorosi
|
Silika multipori, gelas alumina
multipori
Zeolit
Zirkonia, alumina
|
Absorben, katalis, biorektor
Katalis, perlindungan, lingkungan
Reaktor suhu tinggi
|
d)
Ciri-ciri
keramik yang lain
·
Tahan
lama, sebab memiliki kuat tekan tinggi dan keras
·
Tahan
terhadap serangan kimia (tidak dapat teroksidasi)
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk
berbagai aplikasi termasuk :
- Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
- Tahan korosi
- Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor
- Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
- Keras dan kuat, namun rapuh.
6 Aplikasi Keramik
Bahan – bahan keramik
alami :
·
Limestone (CaCO3) à batu gamping / kapur
·
Stone (batu ) à bahan bangunan
paling tua
·
Sandstone (SiO2) à pasir
·
Granite (batu besi) à (alumina silikat)
·
Sangat tahan lama
·
Sangat murah
·
Berperilaku sama dengan bahan keramik : rapuh
Aplikasi
1.
Semen dan beton : digunakan sebagai bahan bangunan.
2. Glass
·
Soda – lime glass
Komposisi : 70 % SiO2 ; 10 % CaO; 15 % Na2O; 5%
MgO / Al2O3
Aplikasinya : jendela dan botol, dll
Sifat : titik lebur rendah, mudah dibentuk
Gambar 1. Contoh
aplikasi dari Soda – lime glass
Gambar 2.
Soda Lime Glass Microspheres Particle
sizes: 2 um to 3.4mm
Gambar
3. Surface of soda-lime glass following ruling test at a
load of 0.9N [6]
·
Boronsilicate Glass (Pyrex)
Komposisi : 80 % SiO2; 13 % B2O3; 4 %
Na2O; 3 % Al2O3
Aplikasinya : barang pecah belah untuk rumah tangga (masak), peralatan
kimia
Sifat : kuat pada temperatur tinggi, koefisien ekspansi thermal (CET)
rendah.tahan tekan terhadap kejut suhu (thermal shock)
Gambar 4. 1150 *
1700 mm pyrex borosilicate glass for lighting
industry with
heat resistant
·
Lass glass – ceramic
Komosisi : 60 % SiO2; 20 % Al2O3; 20 %
Li2O + TiO2
Aplikasi : cooker tops, ceramic composites
Sifat : tahan terhadap kejut suhu
Beberapa contoh
penggunaan keramik industri:
•
Peralatan yang dibuat dari alumina dan
silikon nitrida dapat digunakan sebagai pemotong, pembentuk dan penghancur
logam.
•
Keramik tipe zirconias, silikon nitrida
maupun karbida dapat digunakan untuk saluran pada rotorturbocharger diesel
temperatur tinggi dan Gas-Turbine Engine.
•
Keramik sebagai semikonduktor adalah
barium titanate (BaTiO3) dan strontium titanate (SrTiO3). Sebagai
superkonduktor adalah senyawa berbasis tembaga oksida.
•
Keramik dengan campuran semen dan logam
digunakan untuk pelapis pelindung panas pada pesawat ulang-alik dan satelit.
•
Keramik Biomedical jenis porous alumina
digunakan sebagai implants pada tubuh manusia. Porous alumina dapat berikatan
dengan tulang dan jaringan tubuh.
•
Butiran uranium termasuk keramik yang
digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Butiran ini dibentuk dari gas
uranium hexafluorida (UF6).
•
Keramik berbasis feldspar dan tanah
liat digunakan pada industri bahan bangunan.
•
Keramik juga digunakan sebagai coating
(pelapis) untuk mencagah korosi. Keramik yang digunakan adalah jenis enamel.
Peralatan rumah tangga yang menggunakan pelapisan enamel ini diantaranya adalah
kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin pengering.
A.
Kesimpulan
·
Keramik
adalah senyawa padatan yang dibentuk melalui pemanasan tersusun dari gabungan
padatan satu metal dan satu padatan unsure nonmetalik, atau gabungan dua
padatan unsure nonmetalik (NMES), atau gabungan dua unsur padatan nonmetalik
dan nonmetal.
·
Padatan kristalin yang partikelnya
tersusun teratur dan padatan amorf yang keteraturannya kecil atau tidak ada
sama sekali.
·
Mikro
struktur bahan akan dapat menentukan sifat kimia, fisika, dan mekanis dari
suatu material.
·
Keramik modern mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari kramik
tradisional dan mempunyai efek dramatis pada kehidupan manusia seperti pada
bidang elektronika, computer, komunikasi, aerospace dll.
·
Keramik memiliki karakteristik, yaitu: kapasitas panas yang baik dan
konduktivitas panas yang rendah, tahan korosi, sifat listriknya dapat
insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor, sifatnya dapat
magnetik dan non-magnetik, keras dan kuat, namun rapuh.
·
Keramik
mempunyai banyak aplikasi, terutama dibidang industri barium titanate
(BaTiO3) dan strontium titanate (SrTiO3) sebagai bahan superkonduktor.
B.
Daftar Pustaka
Borsoum MW. 2003. Fundamentals of Ceramic. Department of Materials Engineering, Drexel
University: USA.