Sekitar tahun 2012, kalau
tidak salah, bulan nopember / bulan desember. saya nge-lab hari sabtu, semestinya
hari libur untuk mahasiswa, hari non aktif kuliah. saat pak fuad ada acara
jurusan mengisi berbagai acara anak HMJ Fisika, aku ngelab sendirian di Lab. Central.
Rasa takut terkalahkan oleh semangat ingin segera menyelesaikan skripsi. Meskipun
sebenarnya sangat takut sekali, di gedung yang sangat besar dengan banyak
ruang, berlantai 3, saya sendirian di dalam gedung dan sedang melakukan penelitian. Padahal
sering sekali
teman-teman bahkan dosen saya bercerita tentang ke-angker-an gedung tersebut. Pada siang
hari, pas adzan dhuhur, pak fuad datang ke lab. Central dan menelpon saya agar
membukakan pintu depan Gedung Laboratorium. Saya berlari, bergegas membukakan dan menghampiri beliau. Tak diduga
tak dinyana, sungguh membuat sangat terharu, dan tidak mungkin saya lupakan, sekotak nasi yang merupakan suguhan dari panitia
acara jurusan untuk beliau, sebagai pemateri, diberikan saya. Beliau berkata
sambil menyerahkan sekotak nasi di tangan saya, “ ini Dhan, makan siang dulu. Jangan telat makan, ntar sakit lo”. Betapa
terharunya saya, hingga tak mampu membendung air mata. Meskipun tidak saya
tunjukkan langsung di hadapan beliau. Saat itu, makanan itu (nasi kotak),
sangat mewah buat saya, ukuran anak kos yang hidup sangat sederhana. Yang paling
mebuat saya kagum kepada beliau adalah, saya tahu bahwa beliau rutin berpuasa. Dan
bisa ditebak, saat itu beliau sedang berpuasa meskipun hari sabtu.
Terima
kasih Alloh.. karena telah Engkau pertemukan saya dengan orang yang sangat baik,
yangs selalu mendukung saya, membela saya saat terpuruk, membantu dalam segi
materiil dan immateriil, menyemangati, serta menginspirasi saya. Beliau seperti
ayah kedua saya. Terima kasih Bapak Abdulloh Fuad.
-Kusuma-